Didalam futures trading, ada beberapa macam tipe trading yang lazim dilakukan oleh para trader, tipe2 trading ini umumnya dipilih menyesuaikan dengan karakteristik, kondisi, dan trading system dari masing-masing tradernya. Tipe-tipe trading ini antara lain :
Swing trader / position trader
Swing trader adalah tipe trader yang cenderung menahan posisinya dalam siklus jangka waktu yang relatif lama, apalagi apabila arah market belum sesuai dengan posisi trading yang sedang dilakukan, swing trader cenderung mempertahankan posisi dan melakukan koreksi dengan menambahkan posisi baru sampai mereka mendapatkan akumulasi posisi exit yang surplus. Karena itu swing trading bisa disebut juga position trading. Para swinger bisa melakukan hold posisi berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan ada yang melakukan hold posisi lebih dari satu tahun.
Biasanya menggunakan acuan timeframe yang besar dalam menentukan posisi trading, misalnya dengan main trend TF D1 keatas dan TF H4 sebagai trigger. Karena hal itu mereka biasanya menetapkan take profit dan stop loss yang lumayan panjang, terkadang mereka menetapkan stop loss sampai ratusan poin. Sehingga untuk tipe trading ini dibutuhkan margin yang besar namun open lot yang relatif kecil bila dibandingkan dengan kemampuan margin nya. Dalam membuka posisi awal, swing trader mempersiapkan diri untuk menahan floating sampai ribuan poin, tujuannya agar jika market bergerak berlawanan dengan posisi tersebut sampai floating minus ratusan poin, mereka masih bisa melakukan averaging dengan margin yang tersisa.
Dalam swing trading, bobot analisa fundamental lebih besar daripada analisa teknikal, karena arah market dalam jangka panjang di “drive” oleh faktor fundamental dari kondisi perkekonomian makro. Swing trader biasanya menentukan arah posisi trading berdasarkan value dari instrument yang dia perdagangkan. Trading tipe ini tidak perlu dipantau terus menerus pada waktu floating posisi.
Day trader / intraday trader
Day Trader adalah tipe trader yang cenderung membuka dan menutup posisinya dalam satu hari. Biasanya menggunakan TF H1 dan H4 untuk menentukan trend dan menggunakan TF M15 untuk trigger.
Dengan waktu trading yang relatif singkat, juga mempengaruhi penentuan target dan stop loss dalam tipe trading ini. Biasanya untuk satu posisi, besaran target dan stop lossnya dibawah 100 poin, dengan manajemen resiko yang lebih ketat dibandingkan dengan swing trading. Intraday trader bisa mengambil posisi beberapa kali dalam satu hari.
Dalam Intraday Trading, bobot analisa fundamental berimbang dengan analisa teknikal. Biasanya mereka mencari momentum yang berpengaruh dalam menggerakan harga dalam satu hari dan kemudian menentukan posisi dengan konfirmasi antara teknikal dan fundamental.
Scalper
Scalper adalah tipe trader yang cenderung memanfaatkan semua pergerakan harga, termasuk yang sangat kecil. Dengan menggunakan time frame yang pendek, biasanya dengan H1 atau M15 untuk menunjukan trend, dan M5 bahkan M1 untuk trigger. Scalper seringkali hanya mengambil target yang sedikit, misalnya 5-10 poin saja, tapi membuka posisi trading berulangkali dalam satu hari.
Kunci keberhasilan Dalam tipe trading ini adalah penerapan manajemen resiko yang super ketat. Scalper trader harus tegas dan mempunyai parameter yang jelas untuk menentukan suatu posisi masih valid atau harus melakukan cut loss karena signal yang digunakan sebagai dasar membuka posisi ternyata failure. Apalagi dalam tipe trading ini lazimnya trader menggunakan besaran lot yang maksimal, cukup besar dibandingkan dengan marginnya, akibatnya ketahanan margin relatif lebih kecil. Jika anda melanggar manajemen resiko, akan fatal sekali akibatnya.
Scalping menuntut kemampuan analisa teknikal yang bagus, karena bobot analisa teknikal lebih besar digunakan daripada analisa fundamental, bahkan ada sebagian scalper yang samasekali mengabaikan faktor fundamental
0 komentar:
Posting Komentar